Bawaslu Mamuju Sambut Orientasi PPPK: Dari Mamuju untuk Demokrasi Berintegritas
|
MAMUJU – Setiap langkah pengabdian selalu dimulai dari sebuah niat tulus. Bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Bawaslu, langkah itu kini resmi dimulai. Mereka hadir bukan hanya sebagai aparatur baru, melainkan sebagai energi segar yang akan memperkuat barisan pengawas pemilu di seluruh pelosok negeri.
Dengan semangat itulah, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia melalui Pusat Penelitian Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Puslitbangdiklat) menyelenggarakan kegiatan “Kick Off Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Bawaslu Tahun 2025”. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring pada Kamis, 21 Agustus 2025, pukul 09.00 WIB dan dapat diikuti melalui Zoom Meeting maupun siaran langsung di Channel Youtube Bawaslu RI.
Bagi Bawaslu Kabupaten Mamuju, kegiatan orientasi ini memiliki makna yang mendalam. Ia tidak hanya menjadi bagian dari amanat regulasi sebagaimana tertuang dalam PP No. 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK serta PerLAN No. 15 Tahun 2020 tentang pengembangan kompetensi, tetapi juga momentum penting untuk meneguhkan kembali tekad seluruh jajaran Bawaslu dalam menjaga integritas demokrasi.
Kepala Sekretariat Bawaslu Kabupaten Mamuju, Muhammad Imran Pathurrahman, menyampaikan bahwa orientasi ini bukanlah sekadar agenda formalitas. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi fondasi awal bagi PPPK Bawaslu dalam memahami esensi tugas pengawasan pemilu yang sarat tantangan sekaligus penuh kehormatan.
“Orientasi ini adalah titik awal perjalanan para PPPK di keluarga besar Bawaslu. Mereka akan dibekali bukan hanya pengetahuan teknis, tetapi juga nilai integritas dan dedikasi. Kami percaya, mereka akan tumbuh menjadi garda pengawas yang siap menjaga keadilan demokrasi. Bawaslu Mamuju menyambut dengan penuh harapan, semoga langkah pertama ini menjadi awal dari pengabdian panjang yang penuh makna,” ungkap Imran.
Ia menambahkan, keterlibatan PPPK akan semakin memperkuat kapasitas kelembagaan Bawaslu, terutama di daerah, dalam menghadapi dinamika pemilu yang semakin kompleks. Dengan hadirnya tenaga baru ini, diharapkan kerja-kerja pengawasan tidak hanya semakin efektif, tetapi juga semakin dekat dengan masyarakat.
Bagi Bawaslu Mamuju, orientasi ini menjadi momentum penting untuk menyatukan tekad bahwa pengawasan pemilu bukan sekadar pekerjaan administratif, melainkan panggilan pengabdian. Setiap pegawai, termasuk PPPK, diharapkan membawa semangat baru dalam menjaga marwah demokrasi, memperkuat kepercayaan publik, serta memastikan setiap suara rakyat terlindungi dengan keadilan.
Dengan semangat yang sama, Bawaslu Mamuju percaya bahwa lahirnya PPPK di lingkungan Bawaslu akan menjadi tonggak baru bagi perjalanan demokrasi di Indonesia. Sebab, pemilu yang berintegritas hanya mungkin terwujud bila dijaga oleh insan-insan pengawas yang berjiwa kuat, berintegritas, dan penuh dedikasi.(Humas)