Pemuda Bersuara, Bawaslu Mendengar: Bawaslu Mamuju Terima Audiensi PMII Majene
|
MAMUJU - Di tengah dinamika demokrasi yang kian kompleks, Sekelompok pemuda dari PMII Cabang Majene hadir bukan untuk sekadar berdialog, tetapi membawa semangat perubahan menggugah kesadaran akan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam menjaga kemurnian suara rakyat. Di hadapan Bawaslu, mereka menyampaikan suara hati pemuda yang rindu akan demokrasi yang jujur, adil, dan bermartabat.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mamuju menerima audiensi dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Majene, yang berlangsung di Aula Kantor Bawaslu Kabupaten Mamuju. Audiensi tersebut dipimpin langsung oleh Zulkifli, Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Mamuju pada Selasa 5 Agustus 2025.
Pertemuan ini menjadi bagian dari komitmen Bawaslu Mamuju untuk terus mendorong partisipasi masyarakat, khususnya kalangan pemuda dan mahasiswa, dalam mengawasi setiap tahapan Pemilu dan Pilkada yang akan datang. PMII Cabang Majene hadir menyampaikan gagasan mereka terkait pentingnya peran pemuda dalam menjaga integritas proses demokrasi, yang disambut baik oleh jajaran Bawaslu.
Dalam pernyataannya, Zulkifli menegaskan bahwa Bawaslu tidak dapat bekerja sendiri dalam mengawal proses demokrasi:
“Kami menyambut baik kehadiran rekan-rekan PMII Cabang Majene yang datang dengan semangat kolaborasi. Ini menjadi bukti bahwa pemuda memiliki kesadaran tinggi untuk ikut serta dalam menjaga kualitas Pemilu dan Pilkada. Partisipasi seperti ini menjadi kunci keberhasilan pengawasan yang bukan hanya bersifat formal, tetapi juga substansial,” ujarnya.
Lebih lanjut, Zulkifli menekankan bahwa Bawaslu Mamuju membuka ruang sinergi dengan organisasi kepemudaan dalam bentuk kegiatan pendidikan pemilih, sosialisasi pengawasan partisipatif, serta pelibatan dalam agenda pengawasan di lapangan. Menurutnya, penguatan kapasitas pemuda sebagai pengawas partisipatif akan menciptakan efek jangka panjang terhadap kualitas demokrasi di tingkat lokal.
“Kami berharap audiensi ini menjadi awal dari kolaborasi konkret. Kita ingin mendorong bukan hanya pemilih yang cerdas, tetapi juga pengawas pemilu dari kalangan masyarakat sipil yang punya integritas dan keberanian,” tambahnya.
Audiensi ini juga menjadi momentum pertukaran gagasan tentang bagaimana pemuda bisa terlibat tidak hanya sebagai pemilih, tetapi sebagai penggerak demokrasi yang aktif dan kritis. Ke depan, Bawaslu Mamuju akan menjajaki peluang kerjasama kegiatan bersama PMII dan organisasi lainnya dalam rangka menyambut Pemilu dan Pilkada yang bersih dan inklusif.(Humas)
Penulis: Andi Muhfi Zandi M