Lompat ke isi utama

Berita

Upacara Hari Pahlawan: Bawaslu Mamuju Mantapkan Integritas Pengawasan dari Halaman Kantor Bawaslu Sulbar

Upacara Hari Pahlawan: Bawaslu Mamuju Mantapkan Integritas Pengawasan dari Halaman Kantor Bawaslu Sulbar

Proses pengibaran bendera dengan penuh semangat di halaman Kantor Bawaslu Provinsi Sulbar; jajaran Bawaslu Kabupaten Mamuju hadir penuh khidmat meneguhkan komitmen pengawasan berintegritas. Pada Senin 10 November 2025

MAMUJU - Heningnya pagi di halaman Kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat seakan merapatkan barisan ingatan kita pada teladan para pejuang: berani, jujur, dan tak kenal lelah. Di bawah kibaran Merah Putih, Bawaslu Kabupaten Mamuju bersama Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat meneguhkan janji yang sama menjaga demokrasi dengan integritas penuh dalam upacara peringatan Hari Pahlawan yang dipimpin oleh Anggota Bawaslu Provinsi Sulawesi Barat, Jony Rambulangi, sebagai pembina upacara pada Senin 10 November 2025.

Bagi Bawaslu Kabupaten Mamuju, Hari Pahlawan bukan sekadar seremoni tahunan. Momentum ini menjadi ruang jeda yang bermakna untuk menyelaraskan derap kerja pengawasan dengan nilai perjuangan: keberanian menolak penyimpangan, keteguhan pada aturan, dan kepedulian pada kepentingan rakyat. Kehadiran jajaran Bawaslu Mamuju di upacara bersama unsur Bawaslu Provinsi menegaskan kolaborasi lintas level sebagai fondasi pengawasan yang independen dan akuntabel.

Jony Rambulangi, selaku pembina upacara, menggarisbawahi pentingnya disiplin, netralitas, dan keteladanan. Pesan tersebut kami tangkap sebagai mandat operasional: memperkuat budaya organisasi yang antikorupsi, meningkatkan kualitas layanan kepemiluan, dan memperluas partisipasi publik dalam mencegah pelanggaran.

Dari perspektif pengawasan, Hari Pahlawan merekatkan tiga pilar teori yang relevan dengan kerja Bawaslu Mamuju:

  1. Integrity System Approach
    Penguatan etika, kepemimpinan, dan kontrol internal membentuk “sistem integritas” yang mencegah penyimpangan sejak hulu. Upacara bersama memperkuat norma bersama (shared norms) yang menjadi pagar perilaku bagi pengawas di lapangan.

  2. Civic Engagement & Social Capital
    Partisipasi warga sebagai modal sosial (kepercayaan dan jejaring) meningkatkan kapasitas deteksi dini pelanggaran. Komitmen bersama di momen simbolik seperti Hari Pahlawan menumbuhkan rasa memiliki terhadap agenda pemilu bersih.

  3. Behavioral Public Policy (Nudging Integritas)
    Simbol, ritus, dan teladan pemimpin (role modeling) menjadi “nudge” yang efektif: mendorong kepatuhan dan mengurangi toleransi atas praktik curang. Keteladanan pembina upacara dan disiplin barisan menegaskan standar perilaku yang diharapkan dari seluruh jajaran.

Dengan landasan tiga pilar tersebut, Bawaslu Mamuju menegaskan fokus kerja ke depan: memperkuat pencegahan, mempercepat penanganan pelanggaran, dan memperluas edukasi politik yang inklusif.

Muhammad Imran Pathurrahman, Kepala Sekretariat Bawaslu Kabupaten Mamuju, menyampaikan: “Semangat Hari Pahlawan kami terjemahkan menjadi kerja pengawasan yang semakin bernilai guna cepat, tepat, dan transparan. Kami memperkuat kolaborasi dengan Bawaslu Provinsi dan jejaring masyarakat, memastikan tiap tahapan pemilu berjalan bermartabat. Integritas bukan slogan; ia adalah standar kerja harian kami.”

Upacara Hari Pahlawan kali ini mengikat komitmen kolektif: menjaga ruang demokrasi tetap bersih dari intimidasi, politik uang, dan disinformasi. Bawaslu Kabupaten Mamuju menatap kerja-kerja ke depan dengan disiplin, keberanian, dan pelayanan publik yang makin responsif sebagaimana amanat para pahlawan.(Humas)

Penulis: Andi Muhfi Zandi M
Dokumentasi: Firman